A. Meningkatkan Penjualan Online Dengan Metode Efektif
Tags :
bisnis online
Sungguh, Seperti umumnya sebagian besar usahawan online dan pemilik
situs, kita mungkin ingin melihat lebih banyak arus lalu lintas yang
datang dan dihasilkan di website bisnis dan berhasil dikonversi menjadi
transaksi penjualan. Meskipun pada faktanya persaingan yang terjadi
sangat ketat, tentu saja ada beberapa strategi yang telah terbukti pada
e-commerce desain web yang dapat membantu menangkap perhatian pengunjung
dengan cara yang diterjemahkan ke dalam pendapatan yang lebih tinggi.
Hal ini sering menjadi ide karena trial and error - melakukan sebuah
pengujian yang berhasil namun yang tidak sampai meningkatkan penjualan,
kemudian dilanjutkan dengan menyesuaikan kembali secara berkala sebagai
antisipasi perubahan pasar atau persaingan. Jadi jika tertarik dalam
metode menarik lebih banyak pembeli, pelajari meode ini sebagai kiat
yang dapat membantu menghidupkan kembali website bisnis dan merangsang
lebih banyak penjualan online melalui desain web e-commerce dengan lebih
baik.
Metode yang digunakan antara lain :
- Berikan tempat dan sediakan tawaran opt-in yang eye-catching dekat bagian atas halaman, Sehingga tidak akan ketinggalan pada setiap kunjungan pelanggan potensial. Pelanggan yang paling mungkin untuk membeli adalah orang setia yang membeli di masa lalu atau yang memilih untuk memilih masuk lebih dalam.
- Hindari kesan pertama yang membanjiri pengunjung dengan rentetan penawaran membingungkan banyak produk. Jika halaman rumah sangat terlihat sibuk dan sulit untuk dinavigasi, pengunjung tidak akan tinggal atau membeli. Alih-alih menampilkan hanya satu atau dua produk atau jasa dengan menarik. Produk tambahan dapat disorot di tempat lain atau diputar ke halaman utama.
- Buatlah fokus untuk konten yang paling penting menggunakan font yang lebih besar, tebal, atau menyoroti di moderasi untuk menekankan kata dijadikan target atau hanya akan membuat pengunjung mungkin akan kehilangan nilai jual yang paling penting dan pergi tanpa membeli.
- Sangat berbeda dengan pop-up, dalam mengambil keuntungan dari kurang intrusif iklan layang informasi membuat lebih mungkin untuk dilihat dan menghasilkan penjualan.
- Pastikan untuk menyertakan manfaat utama dalam judul, karena sering menjadi faktor penentu dalam membentuk minat pembaca agar membuat mereka ingin lebih tahu dan mau belajar lebih banyak.
- Berupaya membangun image kepercayaan dengan memberikan testimonial dari para pelanggan, informasi yang mengarah pada team dan perusahaan, serta jaminan penawaran.
- Besedia meluangkan waktu lebih banyak dengan menunjukkan bahwa bisnis sangat menghargai pelanggan dan memahami kebutuhan mereka selain berfokus pada bisnis diri sendiri.
- Diperlukan tambahkan gambar grafis yang dapat dan berpotensi menarik perhatian pada mata dan membiarkan pengunjung melihat apa yang mereka beli, selama foto tersebut sama seperti hal menariknya sebuah manfaat dan tidak memori-intensif.
- Pastikan sistem mampu mengikuti dengan pembeli untuk membiarkan mereka tahu bahwa bisnis peduli tentang kepuasan mereka dan pastikan berdiri di belakang produk sebagai konsidi untuk menanamkan loyalitas.
- Tempatkan keinginan "membeli" menjadi pilihan diri seperti sebagai pelanggan perlu belajar lebih banyak sebelum ditekan untuk membeli, terutama jika mereka masih dalam tahap berharap untuk mendapatkan sesuatu secara gratis, Hal sering dimatikan bila hal pertama yang mereka baca menekankan pembelian.
- Yakinkan hasrat pembaca untuk membuat keputusan membeli sekarang atau kalah dengan membiarkan serta memastikan mereka tahu akan tersedianya insentif khusus, bonus, atau penawaran menarik lainnya yang hanya tersedia jika mereka membeli segera.
- Terakhir mengarahkan testimoni, dengan menceritakan kisah kehidupan nyata yang menunjukkan bagaimana produk dari bisnis dapat dipastikan membantu memecahkan masalah umum untuk para pembaca guna membangun keputusan akhir segera membeli.
Sebagai media yang disebut-sebut sebagai teknologi mutakhir, menjadikan
strategi yang dibangun dan digunakan sudah tentu berbeda dengan metode
offline. Terus belajar, mencoba, menemukan hasil, serta terus
memperbaharuinya sesuai dengan perkembangan pasar secara konsistem akan
membangun kemampuan yang tepat pula untuk terus memajukan bisnis yang
dikelola secara online. Ini pasti, karena semakin hari dengan semakin
mencoba membuat pengalaman berhaga dan mendaulat anda sebagai seorang
pakar dibidang ini.
D. Artikel Inovasi
B. Video Media Online
Belajar Internet Marketing Bisnis Online Ilmu Cari Duit
Video Media online
C. Rangkuman Materi Kuliah
Apa
itu Difusi Inovasi?
Proses
dimana sebuah inovasi dikomunikasikan melalui berbagai saluran
dan jangka waktu tertentu dalam sebuah sistem sosial
[Everett
Rogers]
Pengetahuan
Baru
Sebuah inovasi
hadir sebagai sebuah pengetahuan baru bagi masyarakat dalam sebuah sistem
sosial tertentu. Pengetahuan baru ini merupakan faktor penting penentu
perubahan sosial yang terjadi
dalam
masyarakat.
Cara
Baru
Inovasi juga
dapat berupa sebuah cara baru bagi individu atau sekelompok orang untuk
memenuhi kebutuhan atau menjawab massalah tertentu. Cara
baru ini
merupakan pengganti cara lama yang
sebelumnya
berlaku.
Obyek Baru
Sebuah
inovasi adalah objek baru bagi pengunanya, baik berbentuk fisik (berwujud/tangible),
maupun yang tidak berwujud
(intangible).
Teknologi
Baru
Inovasi
sangat identik dengan kemajuan
teknologi.
Banyak contoh inovasi yang hadir dari hasil kemajuan teknologi. Indikator
kemajuan dari sebuah produk teknologi yang inovatif biasanya dapat langsung
dikenali dari fitur-fitur yang melekat pada produk tersebut.
Penemuan
Baru
Hampir semua
inovasi merupakan hasil penemuan baru. Sangat jarang ada kasusinovasi hadir
sebagai sebuah kebetulan. Inovasi merupakan produk dari sebuah proses yang sepenuhnya
bekerja dengan kesadaran dan kesengajaan.
Wujud
inovasi dapat berupa pengetahuan baru sekaligus juga cara, objek,
teknologi, dan penemuaabaru
Sumber kebutuhan terhadap perubahan
|
Ide dari dalam
|
Ide dari luar
|
kebutuhan dirasakan oleh
anggota sistem sosial
|
1. perubahan imanen
|
2. perubahan kontak
selektif
|
kebutuhan diamati oleh
agen pembaru atau pihak di luar
|
3. perubahan imanen yang
diinduksi
|
4. perubahan kontak
terarah
|
Keuntungan
Relatif
Sebuah
inovasi harus mempunyai keunggulan dan nilai lebih dibandingkan dengan inovasi
sebelumnya. Selalu ada sebuah nilai kebaruan yang melekat dalam inovasi yang
menjadi ciri yang membedakannya dengan yang lain
Kesesuaian
Inovasi
bersifat kompatibel/sesuai dengan inovasi yang digantinya. Tujuannya
agar inovasi yang lama tidak dibuang begitu saja. Selain lebih* murah, inovasi
lama menjadi bagian transisi ke inovasi terbaru. Juga memudahkan adaptasi
dan pembelajaran terhadap inovasi secara lebih cepat
Kerumitan
Dengan
sifatnya yang baru, maka inovasi mempunyai tingkat kerumitan yang lebih tinggi
dibanding inovasi sebelumnya. Namun demikian, karena sebuah inovasi menawarkan
cara lebih baru dan lebih baik, maka tingkat kerumitan ini pada umumnya tidak
menjadi masalah penting
Kemungkinan
dicoba
Inovasi hanya
bisa diterima jika telah teruji dan terbukti mempunyai keuntungan
atau nilai lebih dibanding inovasi yang lama Sehingga sebuah produk
inovasi harus melewati fase "uji publik", dimana setap orang atau
pihak mempunyai kesempatan untuk mengujii kualitas dari sebuah inovasi
Kemudahan
diamati
Sebuah
inovasi harus juga dapat diamati, dari segi bagaimana ia bekerja dan menghasilkan
sesuatu yang lebih baik
Difusi
Inovasi
Difusi
Inovasi adalah teori tentang bagaimana sebuah ide dan teknologi baru
tersebar dalam sebuah kebudayaan. Teori ini dipopulerkan oleh Everett
Rogers pada tahun 1964 melalui bukunya yang berjudul
"Diffusion
of Innovations"
Difusi
menurut Rogers
Proses
dimana sebuah inovasi dikomunikasikan melalui berbagai saluran
dan jangka waktu tertentu dalam sebuah sistem sosial
Bagaimana
Proses Difusi Inovasi?
Inovasi
merupakan ide, praktik, atau objek yang dianggap baru oleh manusia. Teori ini
meyakini bahwa sebuah inovasi terdifusi ke seluruh masyarakat dalam pola
yang bisa diprediksi. Beberapa kelompok orang akan mengadopsi sebuah
inovasi segera setelah mereka mendengar inovasi tersebut. Sedangkan
beberapa kelompok masyarakat lainnya membutuhkan waktu lama untuk
kemudian mengadopsi inovasi tersebut. Ketika sebuah inovasi banyak diadopsi
oleh sejumlah orang, hal itu dikatakan explo ded atau meledak.
1.
Mempelajari Inovasi
2.
Pengadopsian
3.
Pengembangan
Jaringan Sosial
Tahap awal
Tahap awal
ketika masyarakat mulai melihat, dan mengamati inovasi baru dari berbagai
sumber, khususnya media massa. Jika sebuah inovasi dianggap sulit dimengerti
dan sulit diaplikasikan, maka hal itu tidak akan diadopsi dengan cepat oleh
mereka. Jika dianggap hal mudah, maka mereka akan lebih cepat
mengadopsinya. Beberapa jenis inovasi bahkan harus disosialisasikan melalui
komunikasi interpersonal
dan
kedekatan secara fisik
Tahap
1: Mempelajari Inovasi
Tahap awal
ketika masyarakat mulai melihat, dan mengamati inovasi baru dari berbagai
sumber, khususnya media massa. Jika sebuah inovasi dianggap sulit dimengerti
dan sulit diaplikasikan, maka hal itu tidak akan diadopsi dengan cepat oleh
mereka. Jika dianggap hal mudah, maka mereka akan lebih cepat mengadopsinya.
Beberapa
jenis inovasi bahkan harus disosialisasikan melalui komunikasi interpersonal dan
kedekatan secara fisik
Tahap 2:
Pengadopsian
Tahap dimana
masyarakat mulai menggunakan inovasi yang mereka pelajari. Diadopsi atau tidaknya
sebuah inovasi oleh masyarakat ditentukan juga oleh beberapa faktor. Riset membuktikan
bahwa semakin besar keuntungan yang didapat, semakin tinggi dorongan untuk mengadopsi
perilaku tertentu.
Adopsi
inovasi juga dipengaruhi oleh keyakinan terhadap kemampuan seseorang. Sebelum seseorang
memutuskan untuk mencoba hal baru, orang tersebut biasanya bertanya pada diri mereka
sendiri apakah mereka mampu melakukannya. Jika seseorang merasa mereka bisa
melakukannya, maka mereka akan cenderung mangadopsi inovasi tersebut.
Adopsi
inovasi juga dipengaruhi oleh nilai yang dimiliki individu tersebut serta
persepsi dirinya. Jika sebuah inovasi dianggapnya menyimpang atau tidak sesuai
dengan nilai yang ia anut, maka ia tidak akan mengadopsinya.
Semakin
besar pengorbanan yang dikeluarkan untuk mengadopsi sebuah inovasi, semakin
keciltingkat adopsinya.
Tahap
3:
Pengembangan
Jaringan Sosial
Seseorang
yang telah mengadopsi sebuah inovasi akan menyebarkan inovasi tersebut kepada
jaringan sosial di sekitarnya, sehingga sebuah inovasi bisa secara luas
diadopsi oleh masyarakat. Difusi sebuah inovasi tidak lepas dari proses
penyampaian dari satu individu ke individu lain melalui hubungan sosial yang
mereka miliki
Riset
menunjukkan bahwa sebuah kelompok yang solid dan dekat satu sama lain
mengadopsi inovasi melalui kelompoknya. Dalam proses adopsi inovasi, komunikasi
melalui saluran media massa lebih cepat menyadaran masyarakat mengenai
penyebaran inovasi baru dibanding saluran komunikasi interpersonal. Komunikasi interpersonal
memengaruhi manusia untuk mengadopsi inovasi yang sebelumnya telah diperkenalkan
oleh media massa
Lima
Tahap Proses Adopsi
1.Tahap
pengetahuan
2.Tahap
persuasi
3.Tahap
pengambilan keputusan
4.Tahap
implementasi
5.Tahap
konfirmasi
1. Tahap
Pengetahuan
Dalam tahap ini,
seseorang belum memiliki informasi mengenai inovasi baru. Untuk itu informasi
mengenai inovasi tersebut harus disampaikan melalui berbagai saluran komunikasi
yang ada, bisa melalui media elektronik, media cetak , maupun komunikasi
interpersonal diantara masyarakat
2.
Tahap Persuasi
Tahap kedua
ini terjadi lebih banyak dalam tingkat pemikiran calon pengguna. Seseorang akan
mengukur keuntungan yang akan ia dapat jika mengadopsi inovasi tersebut secara
personal.
Berdasarkan
evaluasi dan diskusi dengan orang lain, ia mulai cenderung untuk mengadopsi
atau menolak inovasi tersebut.
3. Tahap
Pengambilan Keputusan
Dalam tahap
ini, seseorang membuat keputusan akhir apakah mereka akan mengadopsi atau menolak
sebuah inovasi. Namun bukan berarti setelah melakukan pengambilan keputusan ini
lantas menutup kemungkinan terdapat perubahan dalam pengadopsian.
4.
Tahap Implementasi
Seseorang
mulai menggunakan inovasi sambil mempelajari lebih jauh tentang inovasi
tersebut
5.
Tahap Konfirmasi
Setelah
sebuah keputusan dibuat, seseorang kemudian akan mencari pembenaran atas keputusan
mereka. Apakah inovasi tersebut diadopsi ataupun tidak, seseorang akan mengevaluasi
akibat dari keputusan yang mereka buat. Tidak menutup kemungkinan seseorang kemudian
mengubah keputusan yang tadinya menolak jadi menerima inovasi setelah melakukan
evaluasi.
Kategori
Pengadopsi Inovasi
1.Inovator
2.Pengguna
Awal
3.Mayoritas
Awal
4.Mayoritas
Akhir
5.Laggard
Inovator
Adalah
kelompok orang yang berani dan siap untuk mencoba hal-hal baru. Hubungan sosial
mereka cenderung lebih erat dibanding kelompok
sosial
lainnya. Orang-orang seperti ini lebih dapat membentuk komunikasi yang baik
meskipun terdapat jarak geografis. Biasanya orang-orang ini
adalah
mereka yang memiliki gaya hidup dinamis di perkotaan yang memiliki banyak teman
atau relasi.
Pengguna
Awal
Kelompok ini
lebih lokal dibanding kelompok inovator. Kategori adopter seperti
inimenghasilkan lebih banyak opini dibanding kategori lainnya, serta selalu
mencari informasi tentang inovasi. Mereka dalam kategori ini sangatdisegani dan
dihormati oleh kelompoknya karena kesuksesan mereka dan keinginannya untuk mencoba
inovasi baru.
Mayoritas
Awal
Kategori
pengadopsi seperti ini merupakan mereka yang tidak mau menjadi kelompok pertama
yang mengadopsi sebuah inovasi.Sebaliknya, mereka akan dengan berkompromi secara
hati-hati sebelum membuat keputusan dalam mengadopsi inovasi, bahkan bisa dalam
kurun waktu yang lama. Orang-orang seperti ini menjalankan fungsi penting dalam
melegitimasi sebuah inovasi, atau menunjukkan kepada seluruh komunitas bahwa
sebuah inovasi layak digunakan atau cukup bermanfaat.
Mayoritas
Akhir
Kelompok
yang ini lebih berhati-hati mengenai fungsi sebuah inovasi. Mereka menunggu
hingga kebanyakan orang telah mencoba dan mengadopsi inovasi sebelum mereka
mengambil keputusan. Terkadang, tekanan dari kelompoknya bisa memotivasi
mereka. Dalam kasus lain,kepentingan ekonomi mendorong mereka untuk mengadopsi
inovasi.
Laggard
Kelompok ini
merupakan orang yang terakhir melakukan adopsi inovasi. Mereka bersifat lebih tradisional,
dan segan untuk mencoba hal hal baru. Kelompok ini biasanya lebih suka bergaul dengan
orang-orang yang memiliki pemikiran sama dengan mereka. Sekalinya sekelompok laggard
mengadopsi inovasi baru, kebanyakan orang justru sudah jauh mengadopsi inovasi lainnya.
Konsekuensi
Fungsional vs Konsekuensi Disfungsional
1.
Konsekuensi Fungsional: akibat yang diinginkan
dari penyebaran suatu inovasi
2.
Konsekuensi Disfungsional : akibat yang tidak
diinginkan dari penyebaran suatu inovasi
3.Suatu
inovasi mungkin fungsional bagi suatu sistem sosial tapi tidak fungsional bagi
individu tertentu dalam sistem itu
4.Fungsional
atau disfungsional suatu inovasi tergantung dari perspektif individu atau
sistem
Konsekuensi
Langsung vs Konsekuensi tak Langsung
1.
Konsekuensi langsung: perubahan dalam
sistem sosial yang terjadi sebagai respon segera suatu inovasi ←
contoh:
traktor
mempercepat waktu membajak sawah
2.
Konsekuensi tidak langsung: perubahan dalam
sistem sosial yang terjadi sebagai hasil dari akibat langsung suatu
inovasi ←contoh: traktor menyebabkan penambahan jumlah
pengangguran
Akibat
yang Tampak vs Akibat Laten
1.
Akibat Tampak: perubahan yang terlihat
dandikehendaki oleh anggota sistem sosial ← contoh: kapak baja
menyebabkan suku Yir Yoront lebih produktif
2.
Akibat Laten: perubahan yang tidak tampak atau
tidak dikehendaki oleh anggota suatu sistem sosial ←
contoh: kapak baja menyebabkan kekacauan sistem sosial (hilangnya pengakuan
atas kepala suku, hubungan keluarga tidak harmonis)
Siapa yang
Bertanggung Jawab?
1. Agen
pembaruan bertanggung jawab atas konsekuensi inovasi
2. Kenali
sistem sosial ← hitung/perkirakan konsekuensi inovasi
3.
Konsekuensi jangka pendek bisa jadi berbeda dengan jangka panjang. Bahkan bisa
berlawanan !!
4. Bagaimana
caranya? Mengatur kecepatan perubahan yang ideal
Kecepatan
Ideal = Keseimbangan
1.
KESEIMBANGAN YANG STABIL: hampir tidakada perubahan dalam struktur atau
fungsi sosial
2.
KESEIMBANGAN YANG DINAMIS: kecepatan perubahan dalam sistem sosial seimbang dengan
kemampuan sistem itu untuk mengatasinya
3.
KETAKSEIMBANGAN: kecepatan perubahan begitu cepatnya sehingga tak dapat
diikuti olehsistem sosial
D. Artikel Inovasi
KALAU Anda mengunjungi daerah
Sulawesi Barat, maka belum lengkap rasanya kunjungan anda ke daerah
beretnis Mandar ini jika belum mencicipi Golla Kambu, Penganan
tradisional khas Mandar. Di Kabupaten Polewali Mandar, Golla Kambu menarik
perhatian banyak orang dan menjadikannya sebagai buah tangan dari
Mandar, bahkan permintaan akan Golla Kambu meningkat dalam Bulan
Ramadhan lalu, bukan hanya dari dalam daerah tapi juga dari luar daerah
karena sangat cocok dijadikan penganan berbuka puasa.
Untuk
membuat Golla Kambu sebenarnya sangat
sederhana, praktis dan bahannya mudah diperoleh. Bahan dasarnya hanya
tiga, yaitu beras ketan pilihan, kelapa parut yang masih muda dan gula
merah. Ketiga bahan tersebut dicampur menjadi satu, dimasukkan dalam
sebuah wadah kemudian dimasak sampai beberapa jam hingga terbentuk
adonan adonan yang keras. Hasil akhirnya itulah yang kemudian dibungkus
dengan daun pisang kering dalam ukuran yang kecil kecil. Kelebihan
Golla Kambu ini yaitu meski tidak diberi bahan pengawet, penganan ini
dapat bertahan hingga beberapa bulan.
Golla
Kambu yang terkenal di Mandar adalah yang berasal dari Daerah Botto
Kecamatan Campalagian Kabupaten Polewali Mandar (Polman). Beberapa
pembuat malahan mencampurnya dengan buah
durian dalam adonan sehingga Golla Kambu nantinya pun rasa durian. Ada
yang menyebutnya Baye’ Durian, rasanyapun khas Durian sehingga terasa
lebih nikmat dan manis di lidah. Anda ingin mencobanya ? Anda bisa
memesannya saat melewati Jalan Poros Majene, Kecamatan Campalagian
Kabupaten Polman, Sulawesi Barat.
Awalnya
golla kambu ini hanya dikonsumsi secara tradisional dan merupakan bekal
untuk dibawa melakukan perjalanan jauh...namun saat ini golla kambu
telah dikemas dan tampil dengan aneka rasa
Golla
Kambu ini sangat cocok untuk buah
tangan, bukan hanya karena tahan beberapa minggu bahkan bisa tahan dalam
beberapa bulan. Bagi saya, Golla Kambu akan terasa lebih
mantap dinikmati bersama teh atau kopi tawar karena yang namanya Golla
Kambu pasti sangat manis, jadi tak perlu teh manis atau kopi manis.
Anda hanya perlu duduk manis ditemani cewek manis untuk menikmatinya,
hehehehe. :)
PERENCANAAN KOMUNIKASI
PEMASARAN SOSIAL
“ADALAH PENGGUNAAN SECARA TERENCANA DAN TERKOORDINASI DARI BERBAGAI METODE KOMUNIKASI DALAM UPAYA PEMECAHAN SUATU PROBLEMA TERTENTU”
MISALNYA:
- PROGRAM KOMUNIKASI UNTUK PENGHEMATAN ENERGI (BBM, LISTRIK).
- PROGRAM KOMUNIKASI UNTUK PELESTARIAN EKOSISTEM.
- PROGRAM KOMUNIKASI UNTUK PENYADARAN DEMOKRATISASI.
- PROGRAM KOMUNIKASI UNTUK SOSIALISASI KESEHATAN PUBLIK, DLL.
METODE KOMUNIKASI YANG DIMAKSUDKAN ADALAH :
- PILIHAN ATAS BERBAGAI MACAM TEKNIK DAN MEDIA KOMUNIKASI YANG ADA.
- PILIHAN INI BISA BERSIFAT TUNGGAL ATAU MERUPAKAN SUATU KOMBINASI (MEDIA MIX/PROMOTION MIX).
- METODE KOMUNIKASI YANG DIPILIH DIDASARKAN PADA TAHAPAN/DAUR HIDUP DARI PROGRAM YANG ADA.
DAUR HIDUP/TAHAPAN PROGRAM
A. TAHAP PENYADARAN/ PERKENALAN:
TARGET AUDIENS BELUM TAHU TENTANG SUBSTANSI PROGRAM SECARA KOMPREHENSIF, UNTUK ITU PERLU DIPERKENALAKAN KEPADA IDE PROGRAM YANG AKAN DISOSIALISASIKAN. MEDIA YANG TEPAT DIGUNAKAN DALAM PERIODE INI ADALAH MEDIA PERIKLANAN.
B. TAHAP PERTUMBUHAN:
TARGET AUDIENS SUDAH TAHU PADA SUBSTANSI PROGRAM, FAEDAH/MANFAATNYA, DAN KOMUNIKASI DIARAHKAN PADA UPAYA MEMPENGARUHI TARGET AUDIENS UNTUK MENGADOPSI PROGRAM. UNTUK INI MEDIA YANG PALING TEPAT ADALAH PERSONAL SELLING DISAMPING PERIKLANAN DAN PROMOSI PENJUALAN.
C. TAHAP KEDEWASAAN
PADA TAHAP INI TARGET AUDIENS SUDAH MENGADOPSI PROGRAM, KOMUNIKASI DIARAHKAN UNTUK MEMBANGUN KESETIAAN AUDIENS TERHADAP PROGRAM ITU, MEDIA YANG PALING TEPAT ADALAH PROMOSI PENJUALAN YANG DIDUKUNG PERIKLANAN UNTUK TETAP MENGINGATKAN TARGET AUDIENS TERHADAP KEBERADAAN PROGRAM.
D. TAHAP KEMUNDURAN
PADA TAHAP INI TERJADI KEMUNDURAN PADA SIKLUS KEHIDUPAN PROGRAM (MISAL PROGRAM KB SAAT INI) KARENA MUNCUL ANEKA PERSOALAN SOSIAL, POLITIK, EKONOMI, BUDAYA DAN LAIN-LAIN. UNTUK INI KALAU URGENSI PROGAM DIRASA MASIH PERLU MAKA BISA DIMULAI LANGKAH DARI AWAL. TETAPI KALAU TIDAK SEMUA UPAYA KOMUNIKASI DIKURANGI INTENSITASNYA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar